Sunday, December 22, 2019
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: derajat ulama' lebih tinggi daripada derajatnya orang mu'min dengan selisih tujuh ratus derajat di mana jarak antar dua derajatnya itu berjarak perjalanan selama lima puluh tahun.
Disebutkan bahwasanya ilmu itu lebih utama dibandingkan amal dari lima aspek. Pertama, adanya ilmu tanpa amal itu bisa saja terjadi sedangkan amal tanpa ilmu itu sia-sia. Kedua, ilmu jika tanpa amal itu bermanfaat sedanhkan amal tanpa ilmu itu percuma. Ketiga, sebuah amal itu merupakan keniscayaan sedangkan ilmulah yang meneranginya. Keempat, ilmu itu maqamnya (pasti dimiliki) para nabi, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, ulama' umatku itu seperti para nabinya Bani Israil. Kelima adalah ilmu itu sifatnya Allah sedangkan amal itu sifatnya makhluk, sudah pasti sifat Allah lebih utama daripada sifatnya makhluk.
Sayyidina Ali karramallahu wajhah meriwayatkan bahwa Nabi berkata, aku bertanya kepada malaikat Jibril tentang orang alim. Jibril menjawab, merekalah lentera umatmu di dunia dan akhirat. Berbahagialah orang yang mengenal mereka dan celaka bagi yang ingkar dan membenci mereka.
Rasulullah juga menyampaikan bahwa Allah menciptakan sebuah kota di bawah 'Arsy yang di pintunya bertuliskan "siapa yang berziarah kepada ulama', maka seakan-akan ia berziarah kepada para nabi". Sungguh, hanya ilmu yang Allah perintahkan kepada Rasulullah untuk selalu ditambah dengan Firman-Nya:
وقل رب زدنى علما
Semoga kita senantiasa dekat dengan para ulama' dan mendapat tambahan keberkahan
Konon diceritakan, Rasulullah pergi ke masjid dan ketika sampai di pintu masjid, beliau melihat setan berdiri di samping pintu masjid. Apa yang kau lakukan di sini, tegur Rasulullah. Setan menjawab, aku hendak masuk dan mengganggu orang yang sedang shalat itu tapi aku takut pada pria yang sedang tidur itu.
Jawaban setan ini membuat Rasulullah bertanya lagi; kamu aneh, kenapa kau tidak takut pada orang sedang shalat dan bermunajat itu, tapi engkau malah takut pada pria yang sedang tidur dan tak ingat apapun. Setan menjawab, orang yang shalat itu bodoh dan mengganggu shalatnya itu mudah bagiku, tapi kalau pria yang tidur itu orang alim. Jika ku goda dia sehingga rusak shalatnya, aku khawatir membangunkan orang alim itu dan dia segera memperbaiki shalat yang telah ku rusak tadi.
Sebab itulah Rasulullah bersabda, tidurnya orang alim itu lebih baik daripada ibadahnya orang bodoh.
Semoga kita selalu diberi hidayah untuk senantiasa belajar dan mengaji
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. QS Al-Baqarah:261
Dari sahabat Anas diceritakan bahwa Rasulullah bersabda, ketika Allah menciptakan bumi dan bumi itu bergerak tak tenang, Allah menciptakan gunung yang kemudian diletakkan di atas bumi, barulah bumi itu tenang. Kejadian ini membuat para malaikat takjub dan bertanya, ya Allah adakah makhluk yang Engkau ciptakan yang lebih hebat dari gunung? Ada, besi. Kalau yang lebih hebat dari besi? Ada, api. Kalau yang lebih hebat dari api? Ada, air. Kalau yang lebih hebat dari air? Ada, angin. Kalau yang lebih hebat dari angin? Ada. Setiap anak cucu Adam yang bersedekah dengan tangan kanannya yang tidak diketahui oleh tangan kirinya. Itu lebih hebat daripada angin.
Kehebatan sedekah anak cucu Adam ini harus memenuhi lima kriteria. Pertama, sedekahnya harus disamarkan karena firman Allah pada QS Al-Baqarah:271, "Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu". Sebab itulah banyak orang-orang terdahulu yang menyamarkan sedekah mereka. Sehingga banyak dari mereka yang bersedekah kepada orang fakir yang buta dan tak mungkin ia mengenalinya. Adapula yang mengikatkan sedekahnya pada baju si fakir saat tertidur lelap, adapula yang meletakkan di jalan yang biasa dilalui oleh orang fakir agar bisa mereka ambil tanpa mengetahui siapa yang meletakkan sedekahnya.
Kedua, harus berhati-hati agar tidak mengungkit-ungkit pemberiannya dan memberikan dengan tidak menyakiti perasaan orang yang diberi. Selaras dengan firman Allah pada QS Al-Baqarah:264 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia".
Ketiga, sedekah yang dikeluarkan harus yang paling baik. Sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam surah Ali 'Imran ayat 92 "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai". Sehingga tidak masuk pada golongan yang difirmankan Allah pada surah An-Nahl ayat 62 "Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya".
Rasulullah pun bersabda, sesungguhnya Allah itu adalah Dzat yang Maha Baik dan tidak akan menerima kecuali yang baik pula, yaitu yang halal. Sufyan Al-Tsauri berkata, siapa yang bersedekah dengan yang haram untuk ketaatan kepada Allah, itu sama halnya mencuci baju dengan air kencing. Baju itu tidak akan pernah suci jika tidak dicuci dengan air yang suci pula. Sama dengan dosa, tidak bisa dibersihkan kecuali dengan bersedekah dengan yang halal.
Keempat, memberikan sedekah dengan wajah yang berseri, bahagia dan tak menampakkan wajah sendu. Hal ini juga dijelaskan di dalam Al-Quran "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati". QS Al-Baqarah:262.
Karena hal itu Nabi mengatakan, sedirham itu lebih baik daripada seratus ribu dirham. Maksudnya adalah sedirham yang halal dan diberikan dengan wajah berseri bahagia itu lebih utama daripada seratus ribu dirham yang diberikan dengan wajah sendu.
Terakhir selektif. Maksudnya adalah memilih yang lebih pantas untuk diberi sedekah. Seperti memberikan sedekahnya kepada orang alim yang sholih. Ia hanya menggunakan hartanya untuk ketaatan kepada Allah dan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah semata.
Friday, April 29, 2011
Lirik lagu Maher Zain Insya Allah (feat. Fadly Padi)
Ketika kau tak sanggup melangkah
Hilang arah dalam kesendirian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Every time you commit one more mistake
You feel you can’t repent and that it’s way too late
You’re so confused wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
But don’t despair and never lose hope
’Cause Allah is always by your side
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Turn to Allah He’s never far away
Put your trust in Him, raise your hands and pray
Oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
Hanya engkaulah pelitaku
Tuntun aku di jalanmu selamanya
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Lirik lagu Maher Zain Insya Allah (feat. Fadly Padi)
Ketika kau tak sanggup melangkah
Hilang arah dalam kesendirian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Every time you commit one more mistake
You feel you can’t repent and that it’s way too late
You’re so confused wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
But don’t despair and never lose hope
’Cause Allah is always by your side
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Turn to Allah He’s never far away
Put your trust in Him, raise your hands and pray
Oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
Hanya engkaulah pelitaku
Tuntun aku di jalanmu selamanya
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way